Kamis, 17 Februari 2011

Bank Mandiri : Tantangan Internasional dan Peran Strategis bagi Indonesia untuk Melengkapi Kekuatan BRIC (Bagian Terakhir)

Kesimpulan

Di antara negara-negara BRIC yang ada, tampaknya pilihan Indonesia untuk berfokus pada kerja sama dengan Cina adalah pilihan yang tepat. Selain dapat menjadi benchmarking yang tepat, mengingat beberapa kesamaan modal kekuatan untuk bersaing di pasar global, kerjasama ASEAN dengan Cina sudah menjadi langkah awal yang sangat bagus, dimana Indonesia menjadi leader dari ASEAN itu sendiri. Bank Mandiri yang melihat peluang itu, bahkan mengadakan beberapa forum bersama serta mengajukan positioning dirinya agar menjadi ujung tombak Indonesia adalah keputusan yang berani dan patut diacungi jempol.

Namun, dalam usaha menjadikan Indonesia sebagai negara pelengkap BRIC tersebut, terdapat beberapa persyaratan atau masalah yang harus dibenahi terlebih dahulu. Masalah-masalah kali ini lebih terkait pada bidang legalitas/hukum perbankan di negara ini yang peraturannya terlalu longgar jika dibandingkan dengan Cina, bahkan Malaysia yang menjadi tetangga terdekat kita. Hal ini sangat penting untuk membangun wibawa dalam mengikat kerjasama lebih lanjut dengan negara-negara internasional lainnya, tidak hanya dengan Cina. Selain itu, juga agar bank lokal lainnya bisa sedikit bernafas lega dan mampu untuk berkonsentrasi membangun keunggulan kompetetifnya masing-masing berlandaskan ideologi yang sama, yaitu untuk melebarkan sayap ekspansinya ke luar negeri.

Bank Mandiri tidak bisa begitu saja dibiarkan berusaha sendiri dan menjadi single-fighter dalam kampanye menuju BRIC ini. Pemerintah, dalam hal ini Gubernur Bank Indonesia, harus lebih mempunyai komitmen, rencana, dan tindakan yang jelas untuk mulai memperketat peraturan perbankan di negara kita. Dominasi ekspansi asing dalam hal kepemilikan saham mayoritas harus dibatasi dan diawasi dengan ketat. Sebab jika tidak diawasi dan dibatasi kepemilikannya, maka bisa terjadi praktik-praktik kepemilikan mayoritas yang tidak berlandaskan asas saling mengawasi. Mungkin pembatasan seperti yang dilakukan di Cina dan Malaysia bisa ditiru, mengingat kedekatan dan beberapa kesamaan yang dimiliki. Sudah saatnya Indonesia juga bisa berdiri sejajar dalam posisi tawar-menawar ekspansi dengan negara lain, seperti yang sudah ditunjukkan oleh Wapres Boediono yang berhasil membantu Bank Mandiri beroperasi secara penuh di Shanghai, Cina.

Tidak ada komentar: